Ikan Kecil
'Maaf kawan,' kata seekor ikan laut kepada seekor temannya yang lain.
'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Dimanakah saya dapat menemukan laut ? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja !'
'Laut.' kata ikan yang lebih tua, 'Adalah tempat engkau berenang sekarang ini'.
'Ha ? ini hanya air saja ! Yang kucari adalah laut.' sangkal ikan yang muda.
Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.
Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sannyasi.
Ia pun berbicara dalam bahasa sannyasi : 'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada.
Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun,
dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'
'Apakah engkau telah menemukanNya ?' tanya sang Guru.
'Aku menipu diri, aku pendusta kalau aku menjawab 'Ya'.
Belum, aku belum menemukanNya, Bapak sudah ?'
Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya ? Cahaya keemasan matahari senja menembus celah-celah kamar. Ratusan burung gereja berterbangan dari sebuah pohon
beringin di luar sambil berkicau riang. Samar-samar terdengar deru kendaraan di jalan raya. Seekor nyamuk berdengung di dekat telinga, memberi petanda siap menggigit....
Namun demikian, orang itu masih tetap duduk tepekur dan berkata,
bahwa ia belum menemukan Tuhan dan masih mencari-cariNya.
Sesudah menunggu sejenak, ia pun meninggalkan sang Guru
dengan perasaan kecewa. Ia pergi mencariNya di tempat lain.
Anthony De Mello SJ
'Maaf kawan,' kata seekor ikan laut kepada seekor temannya yang lain.
'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Dimanakah saya dapat menemukan laut ? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja !'
'Laut.' kata ikan yang lebih tua, 'Adalah tempat engkau berenang sekarang ini'.
'Ha ? ini hanya air saja ! Yang kucari adalah laut.' sangkal ikan yang muda.
Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.
Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sannyasi.
Ia pun berbicara dalam bahasa sannyasi : 'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada.
Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun,
dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'
'Apakah engkau telah menemukanNya ?' tanya sang Guru.
'Aku menipu diri, aku pendusta kalau aku menjawab 'Ya'.
Belum, aku belum menemukanNya, Bapak sudah ?'
Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya ? Cahaya keemasan matahari senja menembus celah-celah kamar. Ratusan burung gereja berterbangan dari sebuah pohon
beringin di luar sambil berkicau riang. Samar-samar terdengar deru kendaraan di jalan raya. Seekor nyamuk berdengung di dekat telinga, memberi petanda siap menggigit....
Namun demikian, orang itu masih tetap duduk tepekur dan berkata,
bahwa ia belum menemukan Tuhan dan masih mencari-cariNya.
Sesudah menunggu sejenak, ia pun meninggalkan sang Guru
dengan perasaan kecewa. Ia pergi mencariNya di tempat lain.
Anthony De Mello SJ
3 Comments:
This comment has been removed by a blog administrator.
By illuminationis, at April 29, 2005 6:34 PM
Ikan laut harus keluar keluar dulu dari air laut, baru ia akan mengerti bahwa selama ini ia tinggal di laut.
By illuminationis, at April 29, 2005 6:36 PM
Kataku:
Sudah pergi aku ke puncak-puncak gunung; Ia tidak ada di sana.
Sudah pergi aku ke biara-biara; Ia tidak ada di sana.
Sudah pergi aku ke tempat-tempat suci; Ia tidak ada di sana.
Sudah pergi aku ke gubuk-gubuk kaum miskin; Ia tidak ada di sana.
Sudah tenggelam aku dalam litani dan doa-doa; Ia tidak ada di sana.
Sudah tenggelam aku dalam ritual dan komunitas; Ia tidak ada di sana.
Sudah tenggelam aku dalam buku-buku tentang Dia; Ia tidak ada di sana.
Aku berbisik, "Dalam kesunyian aku menemukan Tuhan"
Ia tersenyum kepadaku
Dan aku tersedu-sedu
By illuminationis, at May 24, 2005 10:04 PM
Post a Comment
<< Home